Legenda - Legenda

Legenda, Mitos, Sejarah dan yang lain-lainnya, sampai saat ini ternyata membuat manusia tertarik untuk mengetahui lebih banyak dan dalam. Percaya atau tidak, itu pilihan anda... Paling tidak membuat anda sedikit tahu daripada orang lain.

My Photo
Name:
Location: Malang, East Java, Indonesia

Monday, October 18, 2004

Sekilas tentang Pemberian Nama Jawa Kepada Anak II (Oleh Ciptawidyaka)

3.1. Penunjuk Bilangan
Kata Jawa & Arti Indonesia
Eka = Satu
Sad = Enam
Dwi = Dua
Sapta = Tujuh
Tri = Tiga
Hasta = Delapan
Catur = Empat
Nawa = Sembilan
Panca = Lima
Dasa = Sepuluh

3.2. Kata-Kata Lain
Kata Jawa & Arti Indonesia
Abyasa = Pandai
Raditya = Matahari
Adi = Lebih, Bagus, Baik, Ayu
Raharja = Selamat
Aditya = Matahari
Rahayu = Selamat, baik
Agung = Agung, besar
Ramya = Asri, Cantik
Aji = Raja
Raras = Asri, Indah, Cantik
Ambar = Wangi
Ratna = Perempuan, intan, permata, sari
Anindita= Sempurna, unggul
Ratih = Nama bidadari.
Asri = Indah
Rawi = Matahari
Bagus = Bagus, indah
Reja = Ramai, baik, Bagus
Bagya = Bahagia, senang
Reksa = Menjaga
Bambang = Pemuda
Resmi = Asri, indah, hiasan
Barata = Perjalanan hidup
Respati = Gagah, pantas, Kamis
Baskara = Matahari
Rukmi = Emas
Baswara = Terang, gemerlap
Sadali = Bintang
Cahya = Cahaya
Sadana = Harta, sandang
Cakra = Roda, Cipta Sadara Sopan santun
Cipta = Kalbu, Cipta
Sadarpa = Asri
Citra = Warna
Sambada = Lebih, Pantas, handal
Daniswara=Kaya, mulia
Samita = Bintang
Danu = Cahaya
Sampurna= Sempurna
Danuja = Ksatriya utama
Sarwa = Lengkap, sarwa
Danumaya= Gemerlap
Sasanti = Pujian
Danurdara= Kaya ilmu
Sasmaka = Permata
Dewi = Dewa perempuan
Sasmaya = Bagus, indah, suci
Dipa = Raja, cahaya, terang
Sasangka= Rembulan
Dirja = Sangat selamat
Sasri = Asri
Hardana = Harta, uang
Satmaka = Hidup
Harimurti= Sinar matahari
Satriya = Keturunan Raja
Harjanti= Unggul
Satya = Setia, benar.
Harjasa = Indah, asri
Sidyana = Adil
Harjaya = Selamat
Sitaresmi= Rembulan
Harsana = Gembira
Sri = Pantas, asri, cantik
Harsaya = Gembira
Su = Sangat, unggul, baik
Hartaka = Harta, uang
Subadya = Sentosa, kokoh, handal
Hartana = Harta, uang
Subagya = Keberuntunganterkenal
Hartati = Manis, sangat
Suci = Suci
Her = Air
Suciatma= Jiwa suci
Heru = Mahkota, mustika
Sudana = Kaya
Himawan = Gunung
Sudarga = Tulus
Iswara = Fatwa luhur, Raja
Sudarma = Sangat bagus
Jaka = Pria perjaka
Sudarman= Kebaikan
Jati = Jujur, benar
Sudarpa = Sangat asri
Jaya = Unggul, kuat
Sudarsa = Teladan, kemauan tulus
Karja = Membuat
Sudarsana= Teladan
Karma = Cipa, tata basa
Sudira = Pemberani
Karna/Karni=Telinga
Sudibya = Unggul/sakti
Karsa = Mau, kemauan
Suganda = Bau harum
Karsana = Gembira
Sujana = Orang pandai
Karta = Selamat, tenteram, trampil
Sujita = Keturunan orang sakti
Karti = Pekerjaan
Sukarja = Sangat Bergembira
Kartika = Bintang
Sulaksana= Sangat selamat
Kasiran = Kegembiraan
Sulanjari= Cerdas
Kasusra = Terkenal
Surastri= Bidadari
Kesawa = Gelar Bathara Wisnu
Surya = Matahari
Kuncara = Terkenal
Susila = Sangat baik
Kunthara= Nama windu ke dua, perbuatan
Susmana = Awas
Kusuma = Bunga
Sutapa = Pendeta
Laksana = Lewat
Suteja = Cahaya
Laksita = Perjalanan
Sutikna = Tajam
Laksmi = Asri, cantik, mustika
Suyati = Pandita
Lestari = Langgeng, lestari, istiqomah
Tanaya = Anak
Marsudi = Berusaha
Tarasari= Bunga bersusun
Marta = Air, hidup, tata, jernih, ajar
Tari = Bintang
Martaka = Sempurna
Titi = Jujur, Benar, lebih
Martana = Kehidupan
Tiyasa = Lebih
Martani = Menghidupi, mendidik
Tranggana= Bintang
Martyani= Berbuat baik
Tresna = Asih, Cinta
Marwata = Memuat
Tunjung = Bunga Teratai
Mursita = Mencipta, berkata
Turasih = Welas asih
Murti = Unggul, sangat
Tyas = Kalbu
Mustika = Mustika
Wahana = Kendaraan, keterangan
Naradi = Orang yang unggul
Waluya = Sembuh, pulih
Nindya = Lebih
Warih = Air
Nindita = Unggul, lebih
Wardaya = Hati, Kalbu
Nugraha = Anugerah
Warti = Tutur
Padma = Bunga
Warsita = Pelajaran
Padmana = Hati yang berkembang
Wasista = Bijaksana
Praba = Cahaya, terang
Wasita = Fatwa
Prabaswara=Cahaya, terang
Waskita = Waspada
Prabawa = Pengaruh, kesaktian
Waspada = Terlihat, waspada
Pradipta= Terang, cahaya
Wastuti = Penyembahan
Prakosa = Sentosa
Wasundari= Air jernih
Prama = ebih, unggul, suci
Widagda = Cerdas
Pramana = Waspada
Widada = Selamat
Pramatya= Bersinar, melebihi
Wignya = Pandai
Pramudita= Pandai, orang luhur
Wicaksana= Bijaksana
Pramusita= Kelapangan hati
Widya = Bakti, benar
Pranata = Penata, penyembah
Wijaya = Unggul, menang
Pranawa = Hati yang Terang
Widyastuti=Darma Bakti
Pradana = Ganjaran, kekayaan
Wijayanti= Sangat unggul, kuat
Pradapa = Bersemi
Wikrama = Lebih, sakti
Purnama = Terang
Windriya= Mulia
Purwa = Permulaan
Wirya = Mulia, luhur
Purwaka = Permulaan
Widayat = Pertolongan Allah
Puspa = Bunga
Yudayana= Panglima Perang
Puspita = Bunga
Yuwana = Tulus

4. Pertimbangan Spiritual
Di dalam masyarakat Jawa, sering dijumpai istilah Kabotan Jeneng ( Keberatan nama ). Menurut pendapat sebagian masyarakat terutama kalangan pemerhati masalah spiritual, orang yang kabotan jeneng itu biasanya akan mendapatkan ujian, cobaan, atau godaan di dalam hidupnya. Bahkan ada yang mengatakan terkena sangkal/sengkala ( rintangan hidup ) akibat kekuatan spiritual nama yang disandangnya itu. Jika seseorang tidak kuat menyandang sebuah nama, orang itu dikatakan memiliki nama yang tidak cocok atau terlalu berat (kabotan jeneng). Oleh karena itu kadang-kadang ada orang yang sering sakit-sakitan atau hidupnya selalu sengsara, setelah diganti namanya terus menjadi sehat wal afiat atau terlepas dari kesengsaraan.
Berdasarkan nilai atau bobot makna spiritualnya, nama Jawa dapat digolongkan menjadi empat tingkatan yaitu, ringan, sedang, berat, dan sangat berat.

4.1. Nama Ringan
Nama ini memiliki bobot spiritual ringan.
Contoh : Prawira, Reja, Diharja, Harja, Paimin, Paijo, Sukardi.

4.2. Nama Sedang
Nama ini memiliki bobot spiritual sedang.
Contoh : Sura, Jaya, Dijaya, Yuda, Sastra, Wardaya, Suma, Danu, Mangun, sudira, Wira, Puspita, Sasmita, Wasita, Warsita, Wirya, Taruna, Krama, Yasa, Purwa.

4.3. Nama Berat
Nama ini memiliki bobot berat.
Nama ini merupakan nama yang memuat kata-kata : Darma, Sudarma, Cakra, Brata, Subrata, Dibrata, Surya, Candra.
Nama ini mengandung risiko, karena di dalamnya terkandung makna spiritual atau tuah yang menuntut penyandangnya harus mampu menghadapi tantangan hidup serta mampu mengemban amanat yang terkandung di dalam kata-kata tersebut. Sebagian masyarakat Jawa mengatakan bahwa yang mampu menyandang nama ini adalah orang yang siap melakukan olah cipta, rasa, dan karsa, serta mampu melakukan tapa brata.

4.4. Nama Sangat Berat
Nama ini memiliki bobot yang sangat berat.
Nama ini merupakan nama yang memuat kata-kata : Nata, Pranata, Dinata, Winata, Jaga, Praja, Mangku, Sujana, Sarjana.
Nilai spiritual dari makna nama tersebut lebih berat dari pada nama yang berbobot berat (butir 4.3). Menurut sebagian masyarakat Jawa, orang yang mampu menyandang nama ini adalah orang-orang yang siap melakukan olah rasa, cipta, dan karsa, serta mampu melakukan tapa brata dan memiliki jiwa suci serta kasih sayang kepada sesama.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka sebagian masyarakat Jawa menganjurkan agar di dalam membuat nama menghindari penggunaan unsur nama berbobot berat dan atau sangat berat sebagaimana tersebut di dalam butir 4.3, dan butir 4.4.
Pendapat tersebut di atas kadang-kadang dianggap diskriminatif. Mungkin memang sepintas demikian, akan tetapi jika kita memperhatikan serta memahami makna kata-kata itu, kemungkinan besar kita akan dapat memaklumi betapa berat tuntutan moral yang disandang oleh seseorang yang pada kenyataannya berbeda jauh antara nama dengan realita.

Contoh:
Orang menyandang nama Darma Pranata.
Darma ( Kewajiban, keutamaan, perbuatan mulia, fatwa, pranata kesusilaan, hukum, kesucian ) berarti suatu perbuatan yang mengandung nilai luhur, dilandasi kesucian, etika, keluhuran budi, serta pengabdian yang tulus.
Pranata ( tunduk, peribadatan, sembah, penata, pengatur) berarti Penata atau pengatur yang tulus ikhlas di dalam semua tindak tanduknya.
Nama itu sangat ideal, tetapi memerlukan pengorbanan yang tinggi. Apalah artinya jika suatu doa itu malah akan memberatkan orang yang didoakannya. Lebih-lebih jika ternyata orang itu setelah dewasa malah sewenang-wenang, kejam, atau malah sering melakukan tindakan yang nista.

Orang menyandang nama Bagus Sulistya. Bagus artinya bagus, Sulistya ( sangat bagus ), tetapi kenyataannya orang itu tidak tampan ( jelek ), hal ini malah akan membuat si penyandang nama itu merasa malu. Oleh karena itu sebaiknya di dalam memberikan nama juga melihat secara jujur bentuk fisik seseorang.

Di dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad S.A.W. melarang umatnya menggunakan nama Abu Qasim ( Bapak Pembagi-bagi ). Padahal nama ini adalah gelar Beliau. Hal ini bukan berarti beliau tidak mau disamai oleh umat/pengikutnya, tetapi beliau sadar bahwa tidak semua orang mampu menjadi Abu Qosim ( orang yang bersedia membagikan atau memberikan hartanya walaupun tinggal satu, dan setelah diberikan dirinya tidak memiliki lagi ).

Terlepas dari pandangan spiritual ini, semuanya terpulang kembali kepada Allah S.W.T., Tuhan Sang Pencipta Alam, Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Bijaksana. Manusia wajib mempunyai harapan, doa serta kesungguhan berusaha yang merupakan perwujudan dari cita-cita, tetapi kepada-Nya lah terpulang semuanya.

Daftar Pustaka :
Ø KPH. Tjakraningrat, Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, Penerbit Soemodidjojo Mahadewa, Yogyakarta, 1993.
Ø CF. Winter Sr., R.Ng. Ranggawarsita, Kamus Kawi – Jawa, Gajah Mada University Press, 1988.
Ø Tim Penyusun Balai Bahasa Yogyakarta, Kamus Basa Jawa ( Bausastra Jawa ), Penerbit Kanisius, 2001